Jumat, 01 Agustus 2014

perjalanan ke sappuran namparan

sappuran namparan terletak di kecamatan simangambat ,dolok hole simanosor julu sipirok
kurang lebih perjalan  2 jam dari sipirok menuju  simangambat.dari simanmbat ke tempat sappuran  surang lebih sekitar 30 menit

foto ini di pinggir jalan  mau menuju sappuran  namparan,bersama kawan2 sekaliagus  hajatan di sana


ini pemandangan sebelah kanan menuju jalan ke sappuran namparan


foto bareng ama kawan sekalian narsis  ama kawan melewati jalan yg begitu licin dan banyak belokan dan turunan mau menuju sappuran namparan

ini pondok di atas  dan tempat berteduh...menunggu redahnya hujan  di saat kami mengunjungi tempat tersebut

di belakang saya ini adalah namanya sappuran  namparan,cantik,dikelilaingi hutan dan  pohon2 besar..jauh dari keramian kota.membut hati damai kesana, klu bisa lebih asik ke tempat ini ,bisa bakar ayam atau bakar ikan.. karna hawa di tempat ini sangat sejuk







gunung teletabis


ada gunung  yg unik terletaknya di batu  nadua kota padang sidempuan,mirip dengan seperti gunung  teletabis ,pemandanganya indah, cantik ,sampe di puncaknya udaranya segar .bisa melihat kota padang sidempauan
ini fotonya

cantik nggak .....

melihat ke bawah  terdapat beberapa perkebunana masyarakat  dan sawah yg melintang dan penuh hijau-hijauan


rumput menhijau di antara  bukit2 kecil, mendengar bisikan angin yg menerjang tubuhku

yg mau pacaran di bukit ini   ,asik..,suasanaya  indah bangat...





Cerita Legenda Putri Hijau

Cerita Legenda Putri Hijau

 

ini adalah  pintu  masuk menuju  istana maimun  kota medan

Menurut legenda, dizaman dahulu
kala di Kesultanan Deli Lama
kira-kira 10 km dari kampung
Medan, hiduplah seorang putri
yang sangat cantik dan karena
kecantikannya diberi nama Putri
Hijau.
Kecantikan puteri itu tersohor
kemana-mana.

Sultan Aceh jatuh cinta pada
puteri itu dan melamarnya untuk
dijadikan permaisurinya.
Lamaran Sultan Aceh itu ditolak
oleh kedua saudara laki-laki
Putri Hijau.
Sultan Aceh sangat marah karena
penolakannya dan merasa terhina.
Maka pecahlah perang antara
kesultanan Aceh dan kesulatanan
Deli.

Dengan mempergunakan kekuatan
gaib, saudara Putri Hijau
menjelma menjadi seekor ular naga
dan yang seorang lagi sebagai
sepucuk meriam.
Karena kurang sigap, kesultanan Deli Lama mengalami kekalahan dalam peperangan itu.

Putera mahkota yg menjelma menjadi meriam itu meledak, terpecah dan puing- puingnya bertebaran.

 
ini adalah meriamnya

ini istana maimun kota medan 

kreta kencana yg bisa di pake putri hijau


bagian belakang meriam terlontar ke Labuhan Deli dan bagian depannya kedataran tinggi Karo.
Pangeran yang seorang lagi yang telah berubah menjadi seekor ular naga itu,
menyelamatkan diri masuk ke dalam Sungai Deli.

Arus sungai membawanya ke Selat Malaka dari tempat ia meneruskan perjalanannya yang
terakhir di ujung Jambo Aye dekat Lok Seumawe,
Aceh.
sedangkan Putri Hijau ditawan dan dimasukkan dalam sebuah peti kaca yang dimuat
ke dalam kapal untuk seterusnya dibawa ke Aceh.

Ketika kapal sampai di ujung Jambo Aye, Putri Hijau mohon diadakan satu upacara
untuknya sebelum peti diturunkan dari kapal.
Tetapi, baru saja upacara dimulai, tiba-tiba berhembus angin ribut yang maha dahsyat
disusul oleh gelombang-gelombang yang sangat tinggi.

Dari dalam laut muncul abangnya yang telah menjelma menjadi ular naga itu, dengan sekuat
tenaga dia berusaha menyelamatkan adiknya.
dengan menggunakan rahangnya yang besar itu, diambilnya peti tempat adiknya dikurung,
lalu dibawanya masuk ke dalam laut.
dan akhirnya Putri Hijau selamat, dan konon ceritanya, kakak-adik itu kini
hidup tentram di dasar laut.
dan pecahan meriam puntung yang tersebar, bisa di lihat di istana maimun.